Sabtu, 17 April 2010

masalah sosial dan manfaat sosiologi

Masalah Sosial
Pengertian → Masalah2 sosial menyangkut nilai2 sosial yg mencangkup pula segi moral, karena utk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah social, maka harus menggunakan penilaian sbg ukuran.
Masalah masyarakat→ menyangkut analisis tentang macam2 gejala kehidupan masyarakat.
Problem social → meneliti gejala2 abnormal masyarakat dgn maksud utk memperbaiki atau menghilangkan gejala2 abnormal tsb.
Contoh masalah social: kejahatan, konflik atas ras, kemiskinan, perceraian, pelacuran, delinkuensi ana dll.

Sebab2 terjadinya masalah sosial
· Factor ekonomi →kemiskinan, penganguran dll.
· Factor biologis → penyakit.
· Factor Biopsikologis →penyakit syaraf, bunu diri, disorganisasi jiwa.
· Factor kebudayaan → perceraian, kejahatan, kenakalan anak2, konflik social, keagamaan.

Manfaat penelitian sosiologi bagi pembangunan: Kebudayaan yang berintkan pada nilai2 yg mendukung pembangunan.
· Pola interaksi sosial
· Kelompok2 sosial yg menjadi bagian masyarakat.
· Stratifikasi social
· Lembaga2 sosial yg merupakan kesatuan kaidah2 yg berkisar pada kebutuhan dasar manusia & kelompok sosial.


Sebab2 seseorang menjadi kehidupan Gelandangan
· Sebab2 sosial kemasyarakatan: pengaruh2 buruk dlm masyarakat (perjudian, madat dll), gangguan keamanan & bencana alam (mengungsi /urbanisasi).
· Sebab2 yg berhubungan dgn jasmani & rohani: frustasi/tekanan jiwa,,cacat mental,,cacat pisik,,malas bekerja..
· Sebab2 ekonomi: kesulitan menanggung hidup lebih2 yg berkeluarga besar,,kecilnya pendapatan per kapita sehingga lambat laun tak bekerja terus,,kegagalan di bidang pertanian & belum bekarjanya industry.

Penghidupan & kehidupan gelandangan.
Ternyata mereka mempunyai pencaharian dengan melakukan usaha2,seperti: membecak, memburuh (kuli),mencari puntung rokok, pecahan kaca, dll,, melacurkan diri,, kerja di penampungan,,mengemis..dll.

Usaha2 mengatasi gelandangan bekerja sama dengan Polisi (Vice Contol)
· Mengadakan razia penangkapan kemudian ditampung di suatu tempat di luar kota untuk di rehablitir.
· Menampung para gelandangan untuk di didik dan di persiapkan untuk di kembalikan ke masyarakat setelah memiliki kepandaian atau di transmigrasikan.



PROSTITUSI “prostituere (menonjolkan diri)”
pengertian
· Menurut Reley Scott → penyerahan diri karena upah kepada umum dapat dilakukan oleh wanita & laki2.
· Moedikdo Moeliono → “pelacur dapat di artikan sbg penyerahan badan wanita dgn pembayaran oleh orang laki2 guna pemuasan nafsu sesuai orang2 itu.”

Jenis-jenis
· Pelacur dibordir-bordir
· pelacuran panggilan (call girl)
· balas dendam
· malas bekerja ingin hidup mewah


Usaha2 penanggulangan masalah prostitusi
· Melarang dgn UU diikuti dgn razia2/penangkapan
· Dengan lokalisasi di tampung di tempat2 jauh di luar kota dgn pengawasan & perawatan serta diberikan penerangan2 agama.
· Rehabilitas dlm asrama2 dimana para pelacur yg tertangkap setelah diseleksi maka yg ditangkap masih dapat diperbaiki ditampung dlm asrama.
· Dengan pencatatan dan pengawasan kesehatan.



RATIH GALIH KIRANA (25209061)
1 EB 18

Jumat, 02 April 2010

masalah sosial sebagai efek perubahan kasus lingkungan hidup

MAKALAH
SOSIOLOGI DAN POLITIK
DOSEN : Muhammad Burhan Amin
“ MASALAH SOSIAL SEBAGAI EFEK PERUBAHAN (KASUS LINGKUNGAN HIDUP) DAN UPAYA PEMECAHANNYA“


Disusun oleh:
RATIH GALIH KIRANA
KELAS :1EB18
NPM : 25209061
JURUSAN : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata kuliah : Sosiologi dan politik
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik tugas : Masalah Sosiologi Sebagai Efek Perubahan (Kasus Lingkungan Hidup) dan Upaya Pemecahannya
Kelas : 1-EB-18
Dateline Tugas : 03 April 2010
Tanggal penyerahan tugas : 03 April 2010


PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim atau pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
Penyusun
NPM
Nama Lengkap
Tanda Tangan
25209061
RATIH GALIH KIRANA

Program Sarjana Akuntansi dan Manajemen
UNIVERSITAS GUNADARMA
Tahun 2010
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang MASALAH SOSIAL SEBAGAI EFEK PERUBAHAN, (KASUS LINGKUNGAN HIDUP), yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “kasus lingkungan hidup”. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Sosiologi dan Politik yaitu Bpk. Muhammad Burhan Amin yang telah membimbing saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.



Bekasi, 03 April 2010

DAFTAR ISI
PERNYATAAN……………………………………………...…………………………...i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………......iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….3
A. Intensitas dan kompleksitas masalah………..…………………………………….3
B. Latar belakang masalah…………………………………………..………………..4
C. Penanganan masalah……………………………………………..………………..8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………...……11
A. KESIMPULAN……………………………………………………………..……11
B. SARAN……………………………………………………………………..……11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………12


BAB I
PENDAHULUAN
Apabila seseorang membicarakan lingkungan hidup, biasanya yang dipikiran adalah hal-hal atau segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik sebagai individu maupun dalam pergaulan hidup. Agar dapat mempertahankan hidup, manusia melakukan penyesuaian-penyesuaian atau adaptasi. Biasanya adaptasi dibedakan sebagi berukut.
a. Adaptasi genetic
Setiap lingkungan hidup biasanya merangsang penghuninya untuk membentuk struktur tubuh yang spesifik, yang bersifat turun-temurun dan permanen.
b. Adaptasi somatic
Adaptasi somatic merupakan penyesuaian secara structural atau fungsional yang sifatnya sementara (tidak turun-temurun).
Kalau memperhatikan kehidupan lingkungan, mungkin akan dirasakan atau akan nampak adanya lingkungan yang berbeda-beda di dalam kehidupan manusia. Lingkungan terjadi karena adanya hubungan timbale balik ebtara organism-organisme hidup tertentu, yang membentuk suatu keserasian atau keseimbangan tertentu. Keseluruhan lingkungan hidup tertentu tersebut biasanya dinamakan masyarakat organisme hidup atau biotic community.
Suatu biotic community tinggal disuatu wilayah “masyarakat” benda atau biotic community. Antara keduanya terjadi proses interaksi yang menuju ke suatu keadaan serasi, yang terwujud di dalam kesatuan-kesatuan tertentu yang disebut ekosistem.
Ada kesatuan ekosistem yang alamaiah dan ada pula yang merupakan hasil buatan manusia. Pada masyarakat-masyarakat bersahaja, biasanya dijumpai ekosistem alamiah, sedangkan ekosistem buatan cenderung terdapat pada masyarakat madya dan modern (dan tentu nya pada masyarakat-masyarakat purna industrial atau post—industrial societies). Di dalam ekositem alamiah terdapat heterogenitas organiseme yang tinggi sehingga dengan sendirinya mampu mempertahankan semua proses hidup. Ekosistem buatan agak kurang heterogenitas sehinngga selalu membutuhkan bantuan energy agar tetap stabil.
Suatu ekosistem mungkin mengalami perubahan-perubahan lantaran bekerjanya factor-faktor fisik-alamiah dan pengaruhnya besar terhadap manusia. Pengaruh-pengaruh tersebut, misalnya merupakan:
a. Pengaruh sinar matahari.
b. Pengaruh iklim
c. Pengaruh panas dan dingin.
Pengaruh sinar matahari misalnya merupakan salah satu bentuk energy kehidupan yang di butuhkan loeh setiap organisme. Manusia menyesuaikan diri terhadap lingkungan pengaruh sinar matahari yang berbeda zonasinya. Perbedaan zonasi antara lain, berpengaruh terhadap kesehatan manusia, misalnya dengan kemungkinan timbulnya time zone syndrome.
Iklim mempunyai pengaruh trhadap kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu akibat dari subsidi energy yang dimasukkan oleh manusia kedalam lingkungan buatannya.
Semula bahan pencemarannya diduga terbuat dari bahan-bahan relatif baru seperti misalnya plastic, kaleng dan lain sebagai nya. Akan tetapi ternyata bahan-bahan “lama” juga mungkin mencemarkan lingkungan. Disamping tiu perbuatan-perbuatan atau tingkah laku manusia dapat pula di golingkan dalam bahan pencemar yang kemudian menghancurkan dirinya sendiri.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Intensitas dan Kompleksitas Masalah
Suatu ekosistem pada dasarnya adalah suatu komunitas biota yang berinteraksi dengan lingkungan fisiknya seperti matahari, air, tanah dan batuan. Pertambahan populasi manusia termasuk perubahan bagi berbagai jenis perilakunya akan dapat memengaruhi keseimbangan yang ada. Eitzen mengemukakan adanya beberapa factor dari kekuatan social atau manusia dan perilakunya yang ebrpengaruh terhadap hadirnya masalah pencemaran dan kelestarian lingkungan. Faktoer-faktor tersebut adalah:
1. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan mengakibat kan meningkatnya permintaan akan makanan, energy dan beberap produk lain.
2. Konsentrasi penduduk di daerah perkotaan menyebabkan berbagai limbah yang harus diresap oleh ekosistem dan lingkunga.
3. Proses pembangunan dan medernisasi yang peningkatkan penggunaan teknologi modern dan pola konsumsi.
Dengan demikian seolah-olah telah terjadi semacam konflik antara tujuan pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi dengan tujuan konservasi atau pencagaran. Kesan adanya konflik semacam itu akan tampak semakin tajam apabila pendekatan pembangunan yang digunakan lebih berorientasi pada peningkatan produksi yang cepat.
Salim mengemukakaan hal itu melalui beberapa dampak lingkungan dari pendekatan pembangunan yang menggunakan pandangan aliran klasik dan neoklasik. Pertama, mekanisme pasar bekerja tanpa pertimbangan lingkungan hidup,. Dengan demikian, eknologi produksi dan pola konsumsi dikembangkan tanpa memperhitungkan pengaruhna terhadap lingkungan. Kedua,tumbuh-tumbuhan, binatang, zat dan benda mati yang tidak atau belum diketahui manfaatnya saat ini akan luput pula dari perhitungan ekonomi pembangunan, sehingga kemusnahannya tidak dirasakan sebagai kerugian. Ketiga, setiap sumber alam di olah tanpa keharusan memepertbaruinya kembali walaupun termasuk jenis renewable resources. Keempat, berbagai bentuk sampah, kotoran dan limbah sebagai hasil kegiatan industry tidak masuk biaya perusahaan, demikian juga beban yang diderita pihak lain sebagai akibatnya.
Selain dilihat dari jenis-jenis pencemaran, keluasaan masalah pencemaran dan kelestarian alam juga dapat dilihat dari berbagai dimensi. Dimensi waktu, karena masalahnya tidak hanya dirasakan pada saat ini akan tetapi terutama dimasa mendatang. Dimensi ruang, karena masalah ini dapat terjadi dalam kawasan manapun baik kota maupun desa.
Masalah pencemaran dan kelestarian lingkungan juga merupakan persoalan dalam ruang lingkup nasional. Pada dimensi yang lain masalah ini juga dapat terjadi dalam semula lapisan social. Demikian juga penyebab masalahnya juga dapat berasal dari keseluruhan lapisan tersebut. Bahkan dilihat dari proses produksi, penyandang masalah dan penyebab masalah dapat terjadi pada dan berasal dari baik produsen maupun konsumen. Demikian juga dalam hal sumber masalahnya, lapisan tertentu lebih lantang dituding sebagai penyebaba masalah dibanding yang lain. Barang kali masalah penguasaan arus informasi dan komunkasi serta aspek structural akan dapat menjelaskan kenyataan tersebut.
B. Latar belakang masalah
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
C. Upaya penanganan masalah
Upaya Penaggulangan Kerusakan Lingkungan Hidup
1. Memproduksi minyak secara alami
Ada proses bernama themo-depolymerization, suatu proses yang sama dengan bagaimana alam memproduksi minyak. Misalnya libah berbasis karbon jika dipanaskan dan diberi tekanan tepat, mampu menghasilkan bahan minyak. Secara alami proses ini membutuhkan waktu jutaan tahun. Dari eksperimen yang sudah-sudah, kotoran ayam kalkun mampu memproduksi sekitar 600 pon petroleum
2. Menghilangkan garam dari air laut
PBB mencatat, suplai air bersih akan sangat terbatas bagi milyaran manusia pada pertengahan abad ini. Ada teknologi bernama Desalinasi, yakni menhilangkan kadar garam dan mineral dari air laut sehingga layak diminum. Ini merupakan solusi yang bias dilakukan untuk mencegah krisis air. Masalahnya, teknologi ini masih terlalu mahal dan membutuhkan energi cukup besar. Kini para ilmuan tengah mencari jalan agar desalinasi dapat berlangsung dengan energi lebih sedikit. Salah satu caranya adalah dengan melakukan evaporasi pada air sebelum masuk ke membrane dengan pori-pori mikroskopis.
3. Tenaga Hidrogen
Bahan bakar hydrogen dianggap sebagai bahan bakar alternative bebas polusi. Energi dihasilkan dari perpaduan antara hydrogen dan oksigen. Problemnya adalah bagaimana hydrogen itu dihasilkan. Molekul seperti air dan alkohol harus diproses dulu untuk mengekstaksi hydrogen sehingga menjadi sel bahan bakar. Proses ini juga membutuhkan energi besar. Namun setidaknya ilmuwan sudah mencoba membuat laptop serta peranti lain dengan tenaga fuel cell.


4. Tenaga Surya
Energi surya yang sampai di bumi terbentuk dari photon, dapat dikonversikan menjadi listrik atau panas. Beberapa perusahaan sudah berhasil menggunakan aplikasi ini. Mereka memakai sel surya dan termal surya sebagai media pengumpul energi.
5. Konversi Panas Laut
Media pengumpul tenaga surya terbesar di bumi ini adalah air laut. Departemen Energi Amerika Serikat (AS) menyebut, laut mampu menyerap panas surya setara dengan energi yang dihasilkan 250 miliar barel minyak/hari. Ada teknologi bernama OTEC yang mampu mengkonversikan energi termal laut menjadi listrik. Perbedaan suhu antar permukaan laut mampu menjalankan turbin dan menggerakkan generator. Masalahnya, teknologi ini masih kurang efisien.
6. Energi Gelombang Laut
Laut melingkupi 70 % permukaan bumi. Gelombangnya menyimpan energi besar yang dapat menggerakkan turbin-turbin sehingga menghasilkan listrik. Problemnya agak sulit memperkirakan kapan gelombang laut cukup besar sehingga memproduksi energi yang cukup, solusinya adalah dengan menyimpan sebagian energi ketika gelombang cukup besar. Sungai Timur kota New York saat ini sedang menjadi proyek percobaan dengan enam turbin bertenaga gelombang air. Sedangkan Portugis justru sudah lebih dulu mempraktikan teknologi ini dan sukses menerangi lebih dari 1500 rumah.
7. Menanami Atap Rumah
Tanaman yang tanam di atap rumah ini mampu menyerap panas dan mengurangi karbon dioksida. Bayangkan jika burung-burung dan kupu-kupu berterbangan di sekitar rumah hijau kita.
8. Bioremediasi
Bioremediasi adalah memanfaatkan mikroba dan tanaman untuk membersihkan kontaminasi. Salah satunya adalah membersihkan kandungan nitrat dalam air dengan bantuan mikroba. Atau memakai tanaman untuk menetralisir arsenic dari tanah. Beberapa tumbuhan asli ternyata punya daerah untuk membersihkan bumi kita dari aneka polusi.
9. Kubur barang-barang Perusak
Karbon dioksida adalah factor utaa penyebab pemanasan global. Energy Information Administration (EIA) mencatat, tahun 2030 emisi karbon dioksida mencapai 8000 juta metric ton. Metode paling sederhana untuk menekan kandungan zat berbahaya itu adalah dengan menguburkan berbagai sumber penghasilan CO2 seperti aneka limbah elektronik berbahaya. Namun ilmuan masih belum yakin bahwa gas berbahaya akan tersimpan aman
10. Buku Elektronik
Berapa ton kertas dan berapa banyak pohon yang harus ditebang bagi seanteo dunia jika kita sampai semua harus membeli Koran, majalah, novel, buku pelajaran, buku tulis, kertas tulis, sampai tisu toilet. Buku elektronik atau surat elektronik yang lebih dikenal dengan e-book dan email memberi kontribusi sangat berarti pada kelangsungan hidup. Dengan teknologi itu, produksi kertas dapat ditekan, sehingga bahan kita tak perlu menebang terlalu banyak pohon.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPILAN
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.
B. SARAN
Dalam kesempatan kali ini penyusun berharap dan memberikan saran agar kita selaku makhluk yang mendiami lingkungan harus bisa menjaga keseimbangan dan keselarasan lingkungan sendiri gausah disuruh dan diperintah. Mulailah dari sekarang, dari hal yang terkecil, mulai dari diri kita masing-masing. Dan tuntutlah ilmu juga pendidikan lebih luas dan bijaksana agar tatanan kehidupan selaras seimbang antara satu hal dengan hal lain yang ada didalamnya, dengan begitu maka akan tercipta kehidupan yang aman, nyaman dan tentram terkendali

Daftar pustaka
· Soetomo.masalah social dan upaya pemecahannya:penerbit pustaka pelajar.
· Soekanto,soerjono.sosiologi suatu pengantar.Jakarta:rajawali pers.
· http://m.cybermq.com